Demi menghasilkan sesuatu yang luar biasa, tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Itulah motto hidup seorang pengusaha developer kelahiran Bali bernama I Made Dwi Indrawan yang mampu mengubah tantangan menjadi sebuah peluang. Selama 11 tahun eksis berkarya di bidang properti, ia berusaha mempersembahkan kualitas banguman terbaik.
Bahkan bermula dari lahan yang mustahil untuk dikembangkan, ia mampu menyulapnya menjadi suatu kawasan perumahan yang menjanjikan untuk investasi maupun untuk dihuni.
Bagi sebagian besar pengusaha pengembang properti, kondisi lahan yang akan dibangun bangunan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada tingkat ketertarikan masyarakat untuk membeli unit properti yang dibangun nantinya. Sebisa mungkin lahan yang akan diproses strategis dengan kondisi lingkungan yang baik untuk dikembangkan kawasan hunian atau perkantoran.
Namun dalam kisah pengalaman I Made Dwi Indrawan berkarya membangun karya arsitektur di bawah bendera PT Taman Loka, sering kali kondisi yang diharapkan di atas tidak sesai dengan kenyataan.
Bisa dikatakan ia merupakan spesialis mengubah lahan dengan prospek kurang menjanjikan menjadi perumahan yang laris manis di pasaran. Beberapa kali ia menghadapi tantangan dalam usaha, namun dengan modal prinsip “memulai pekerjaan dengan niat yang baik”, ia pun mampu meraih hasil yang baik pula.
Dwi Indrawan mengembangkan perusahaan developer PT Taman Loka sejak tahun 2009. Kala itu industri properti memang sedang tengah berjaya dan puncanya pada tahun 2010. Dalam perkembangannya, perusahaan ini dipercaya untuk mengerjakan proyek rumah subsidi di wilayah Indonesia timur. Tepatnya sejak tahun 2014, Dwi Indrawan besert tim membangun banyak unit rumah dari kota Atambua, Kupang, sampai di daerah Lombok.
Ada cerita unik di balik proyek pengembangan perumahan subsidi yang dikerjakan Dwi Indrawan di Lombok. Sebagai lokasi terakhir, kota ini memberikan kenangan berkesan yang membuatnya semakin yakin terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Setelah satu bulan berhasil menyelesaikan tanggung jawab sebagai developer, tak disangka-sangka musibah gempa bumi meluluhlantakkan Lombok. Bersyukur pada situasi tersebut, ia sudah menyelesaikan administrasi serah terima unit rumah yang telah usai dibangun.
Mukjizat lainnya yang dihadapi Dwi Indrawan pada saat itu adalah di antara banyak bangunan yang dibangun oleh beberapa pengembang, bangunan yang ia dirikan justru menjadi satu-satunya mash kokoh berdiri. Ilah yang membuktikan bahwa dalam mempersembahkan suatu karya, ia tetap mengutamakan kualitas hasil dan tidak hanya mengedepankan profit semata.
Adapun pengalaman lainnya yang tak kalah mengesankan yaitu ketika menerima tawaran membangun lahan bersisian dengan tebing. la mengatakan bahwa pemilik lahan sudah putus asa dalam menjual tanahnya yang luasnya tidak sedikit itu. Berkali-kali dipasarkan namun tidak laku. Dwi Indrawan pun menerima tantangan tersebut dan mengajak pemilik lahan bekerja sama. la berniat membangun rumah di atas lahan tersebut dan memasarkannya sendiri.
Ternyata dalam waktu enam bulan properti tersebut laku terjual, kenangnya.